Kebenaran Reinkarnasi |
Kalau kita tidak mendalami konsep Atman dan hukum karma (karma pala), maka reinkarnasi sebagai suatu kepercayaan adanya kelahiran yang berulang-ulang dalam agama Hindu agak meragukan, sebab kenyataan yang kita lihat adalah manusia lahir hanya sekali dalam hidupnya. Setelah kita mendalami konsep Atman dan hukum karma(karma pala ) baru kita jelas bahwa reinkarnasi merupakan kelahiran yang berulang-ulang dengan melalui Triloka yaitu Bhur, Bvah, Svah. Reinkarnasi dapat dibuktikan dalam kehidupan umat Hindu dalam melakukan upacara maupun kehidupan sebagai berikut. 1. Umat Hindu di samping percaya adanya Panca Srada sebagai Tatwa atau filsafat agama Hindu juga melakukan ritual yaitu upacara keagamaan. Dalam upacara pemujaan umat Hindu percaya adanya Panca Yadnya yang terdiri dari Dewa Yadnya yaitu pemujaan kepada Hyang Whidi Wasa, Pitra Yadnya pemujaan kepada leluhur, Resi Yadnya pemujaan kepada para resi atau pandita, Buta Yadnya pemujaan kepada sekalian makhluk hidup, dan terakhir Manusa Yadnya pemujaan terhadap keselamatan umat manusia. Dengan kita percaya adanya Pitra Yadnya yaitu memberikan korban suci terhadap leluhur kita, artinya kita percaya leluhur kita itu masih hidup di dunia yang halus (lain loka) dan nanti akan lahir kembali dengan badan lain. Pada kali yuga ini orang berlomba-lomba untuk mengumpulkan harta dengan menggunakan segala cara, yang kadang tidak disadari oleh mereka bahwa sudah jauh menyimpang dari rel etika kehidupan ini. Norma-norma, kaidah agama terlupakan, mereka sudah larut dengan kenikmatan yang sifatnya sementara tanpa memikirkan akibat yang akan ditimbulkan pada kehidupan berikutnya Bagaimana mengantisipasi situasi yang tidak menentu akhir-akhir ini, di mana umat Hindu dihadapkan dengan beberapa masalah yang cukup rumit? Mungkin yang terbaik dilakukan oleh umat Hindu sesuai dengan ajaran Weda adalah dengan melakukan Mona Brata yaitu salah satu Brata yang terdapat dalam Dasa Niyama Brata. Mona yaitu suatu sifat pengendalian kata-kata, dan tidak berkata-kata pada waktu tertentu, perkataan harus dikendalikan sebab perkataan sangat besar artinya dalam kehidupan, bahagia(suka) atau sengsara (duka) kehidupan tergantung oleh perkataan seperti yang dinyatakan dalam Nitisastra sebagai berikut: |
Proses Reinkarnasi |
Proses reinkarnasi digambarkan sebagai putaran roda yang berputar dari atas ke bawah, kemudian naik ke atas dengan tidak pernah berhenti. Perputaran roda reinkarnasi ini dipengaruhi oleh hokum karma yang dibawa oleh Atman yang disinari dengan Brahman melalui Triloka (tiga tempat), yaitu Bhur, Buvah dan Svah. Maka dalam Gayatri Mantram, Tri loka sangat penting diketahui sebagai tempat terjadinya proses reinkarnasi
Gayatri Mantram mempunyai kesucian yang luar biasa bagi yang mengucapkan sebagai wujud kebesaran Brahman yang selalu kita puja sehingga kita dapat sinarnya dengan melalui meditasi. Bhur artinya Bhurloka alam fisik, bahwa tubuh kita terbuat dari
dan kelima unsur ini membentuk Prakriti (alam). Bhuvah artinya bhuvahloka alam pertengahan, bhuvah juga merupakan Prama Sakti. Meski pun demikian Prama Sakti hanya dapat menghidupkan tubuh karena adanya Prajnanam. Kitab suci Weda mengatakan Prajnanam Brahman artinya Tuhan adalah kesadaran yang selalu utuh dan menyeluruh selamanya. Svah artinya swargaloka surga tempat para dewa. Proses reinkarnasi mulai dari Svahloka, di mana Atman mendapat sinar dari Brahman dan Atman yang dibungkus dengan Triguna maka lahir dan menjelma di Bhuvahloka yaitu sebagai manusia di mana pembentukannya terdiri dari 5 unsur yaitu Panca Maha Buta. Setelah manusia meninggal maka Atman lahir di Bhuvahloka. Demikian reinkarnasi tidak pernah berhenti, lahir terus menerus mengikuti suatu garis yang melintang dalam Tri Bhuwana |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar